TUGAS
PENGANTAR BISNIS
AGROBISNIS
AGROBISNIS
USAHA
SUSU KEDELAI

NAMA
: OKTAVIA PUTRI AGUSTINUS
KELAS
: 1EB09
NPM
: 24217653
JURUSAN
: AKUNTANSI
FAKULTAS
: EKONOMI
TAHUN
: 2017
BAB
1
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Mendengar
kata agrobisnis, mungkin banyak orang yang tidak mengetahui apa itu agrobisnis.
Kata agrobisnis dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI, 2008) bermakna ‘usaha yang berhubungan dengan (tanah)
pertanian’.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam artikel ini saya akan membahas :
1.
Pengertian agrobisnis
2.
Teknik budidaya kedelai
3.
Usaha pembuatan susu kedelai
4.
Strategi pemasaran susu kedelai
5.
Rincian keuangan
C. TUJUAN
PENULISAN
Tujuan
penulisan artikel ini untuk mengetahui pengertian agrobisnis, teknik budidaya
kedelai, usaha tempe, strategi pemasaran, dan rincian keuangan
BAB
2
ISI
A. PENGERTIAN
Pengertian
agrobisnis dengan agribisnis sebenarnya sama. Tetapi bahasa yang baku menurut
KKBI adalah agrobisnis. Agribisinis adalah
bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di
sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan “hulu” dan “hilir” mengacu pada
pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food
suppy chain). Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandangan
ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis
mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya,
penyediaan bahan baku, pascapanen, proses penglohan, hingga tahap pemasaran.
Dalam konteks manajemen agribisnis di dalam dunia akademik, setiap elemen dalam
produksi dan distribusi pertanian dapat dijelaskan sebagai aktivitas
agribisnis. Namun istilah “agribisnis” di masyarakat umum seringkali ditekankan
pada ketergantungan berbagai sektor ini dalam rantai produksi.Istilah “agribisnis”
diserap dari bahasa inggris : agribusiness, yang merupakan
lakuran dari agriculture (pertanian) dan business (bisnis).
Dalam bahasa indonesia dikenal pula varian yang baku menurut KBBI, agrobisnis
B. TEKNIK
BUDIDAYA KEDELAI
Menanam
kedelai jangan dianggap mudah. Syarat tumbuh tanaman kedelai sangat cocok ditanam di lahan terbuka
di daerah berhawa panas. Di Indonesia, tanaman kedelai dapat tumbuh dengan baik
di daerah dataran rendah sampai daerah dengan ketinggian 1.200 m dpl. Suhu
optimal bagi pertumbuhan tanaman kedelai sekitar 25°C hingga 30°, curah hujan
berkisar antara 150 mm – 200 mm/bulan dengan lama penyinaran matahari 12
jam/hari, dan kelembapan rata-rata (RH) 65%. pH bagi pertumbuhan kedelai dan
bakteri Rhizobium adalah 6,0 – 6,8. Jika pH tanah kurang dari 6,0, Untuk
menaikkan pH, dilakukan pengapuran misalnya dengan Kalsit, Dolomit, atau
kapur bakar. Pemberian kapur dilakukan sekitar 2 hingga 4 minggu sebelum tanam
bersamaan dengan pengolahan lahan.
Tata cara/aturan dalam menanam kedelai yaitu :
1.
Pemilihan Benih
Kualitas benih sangat menentukan kualitas kedelai pula. Oleh karena itu,
agar dapat memberikan hasil yang memuaskan, harus dipilih varietas kedelai yang
sesuai dengan kebutuhan, mampu beradaptasi dengan kondisi lahan tanam, dan
memenuhi standar mutu benih yang baik.
2. Lahan Tanam
Tanaman kedelai
biasanya ditanam pada tanah kering (tegalan) atau persawahan. Pengolahan tanah
bagi penanaman kedelai di lahan kering sebaiknya dilakukan pada akhir musim
kemarau, sedangkan pada lahan sawah umumnya dilakukan pada musim kemarau.
Persiapan lahan
penanaman kedelai di areal persawahan dapat dilakukan secara sederhana.
Mula-mula jerami padi yang tersisa dibersihkan, kemudian dikumpulkan, dan
dibiarkan mengering. Selanjutnya, dibuat petak- petak penanaman dengan lebar 3
m hingga 10 m dengan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan. Di antara petak
penanaman dibuat saluran drainase selebar 25 cm – 30 cm, dengan kedalaman 30
cm. Setelah didiamkan selamn 7-10 hari, tanah siap ditanami.
Jika areal
penanaman kedelai yang digunakan berupa lahan kering atau tegalan, sebaiknya
dilakukan pengolahan tanah terlebih dahulu. Tanah dicangkul atau dibajak
sedalam 15 cm – 20 cm. Di sekeliling lahan dibuat parit selebar 40 cm dengan
kedalaman 30 cm. Selanjutnya, dibuat petakan- petakan dengan panjang antara 10
cm – 15 cm, lebar antara 3 cm – 10 cm, dan tinggi 20 cm – 30 cm. Antara petakan
yang satu dengan petakan yang lain (kanan dan kiri) dibuat parit selebar dan
sedalam 25 cm. Antara petakan satu dengan petakan lainnya dibuat parit selebar
30 cm dengan kedalaman 25 cm. Selanjutnya, lahan siap ditanami benih.
Sebelum dilakukan kegiatan penanaman,
terlebih dulu diberi pupuk dasar. Pupuk yang digunakan berupa TSP sebanyak 75
kg – 200 kg/hektar, KCl 50 kg – 100 kg/hektar, dan Urea 50 kg/hektar. Dosis
pupuk disesuaikan dengan anjuran. Pupuk disebarkan secara merata di lahan, atau
dimasukkan ke dalam lubang di sisi kanan dan kiri lubang tanam sedalam 5 cm.
3. Penanaman
Pada
penanaman kedelai, biji atau benih ditanam secara langsung. Lubang tanam
dibuat dengan tugal sedalam 3 cm hingga 4 cm dengan jarak tanam sesuai dengan
kondisi lahan. Dalam tiap lubang tanam dimasukkan 2 hingga 3 butir benih,
kemudian ditutup dengan tanah tipis.
4. Perawatan atau Pemeliharaan
a) Pemasangan Mulsa
Untuk mengurangi penguapan tanah pada lahan tanam
dapat dilalukan pemasangan mulsa berupa jerami kering. Mulsa ditebarkan
di antara barisan tempat penanaman benih dengan ketebalan antara 3 cm hingga 5
cm.
b) Penyulaman
Penyulaman perlu
dilakukan yaitu pada 1 minggu setelah penanaman, tujuan penyulaman
yaitu untuk mengganti benih kedelai yang mati atau tidak tumbuh.
Penyulaman dilakukan jangan sampai terlambat karena dapat mengakibatkan tingkat
pertumbuhan tanaman jauh berbeda.
c) Pengairan
Pengairan sebaiknya
dilakukan pada pagi atau sore hari. Tanaman kedelai sangat memerlukan air saat
perkecambahan (0 hingga 5 hari setelah tanam), stadium awal vegetatif (15
hingga 20 hari), masa pembungaan dan pembentukan biji (35 -hingga 65 hari).
Pengairan dilakukan jangan sampai tanah terlalu becek atau bahkan
kekeringan
d) Penyiangan dan Penggemburan
Penyiangan dilakukan
pada saat tanaman berumur sekitar 20 – 30 hari setelah tanam. Penyiangan
pertama dilakukan bersamaan dengan pemupukan susulan. Penyiangan kedua
dilakukan setelah tanaman selesai berbunga. Selain itu, lakukan pula
penggemburan tanah. Penggemburan dilakukan secara hati-hati agar tidak mernsak
akaran tanaman.
e) Pemupukan Susulan
Pemberian pupuk susulan dilakukan saat tanaman berumur
20 hingga 30 hari setelah tanam. Pemberian pupuk susulan hanya dilakukan pada
tanah yang kurang subur saja. Pupuk yang digunakan berupa Urea dengan dosis 50
kg/hektar, selanjutnya ditutup dengan tanah dan meningkatkan hasil
produksi kedelai, dapat digunakan pula ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) dan PPC (Pupuk
Pelengkap Cair), dosis yang digunakan sesuaikan dengan dosis anjuran.
f) Hama dan
Penyakit
Hama yang sering menyerang tanaman kedelai adalah Ulat
jengkal, Ulat polong, Ulat grayak, Ulat penggulung daun, Kepik hijau, Kepik
polong, Lalat kacang, lalat pucuk, Kumbang tanah merah dan kuning, serta Hama
gudang. Sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman kedelai adalah penyait
sapu, kerdil, karat daun, serta busuk rhizoctonia.
5. Panen Kedelai
Pemanenan kedelai
ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu varietas dan ketinggian tempat
penanaman. Pada daerah dataran tinggi, kedelai siap panen sekitar 10-20 hari
dibandingkan di daerah dataran rendah. Ciri-ciri umum tanaman kedelai siap
panen adalah sebagai berikut.
a)
Polong berwarna kuning kecokelatan secara merata
b)
Daun sudah banyak yang kering dan rontok.
c)
Batang sudah mengering.
Setelah dilakukan pemanenan, dilakukan pengumpulan
hasil dan pemilihan polong berdasarkan tingkat kemasakannya. Selanjutnya,
polong diangkut ke tempat pengeringan. Proses pengeringan dapat dilakukan
dengan bantuan panas matahari.
C.
USAHA SUSU KEDELAI
Setelah membahas tentang budidaya
kedelai, kedelai ini juga bisa diolah bermacam-macam, salah satunya adalah susu
kedelai, susu kedelai juga merupakan usaha agribisnis yang menguntungkan dan
mudah dicari di pasar tradisional. Cara membuatnya yaitu :
1. Peralatan
a) Blender
b) Saringan
dan Baskom
c) Plastik
Kemasan
2. Bahan
a) Kacang
Kedelai 1 Kg
b) Gula
Pasir 1 Kg
c) Air
Matang 5 Lt
d) Garam
Secukupnya
e) Daun
Pandan 10 Lembar ( fungsinya untuk menghilangkan bau langu )
f) Perasa
Sesuai Selera
3. Cara
Membuat
a) Rendam
kedelai dengan air hangat selama 1 malam. Setelah mekar, cuci bersih dan buang
kulitnya.
b) Selanjutnya
giling biji kedelai dengan blender.
c) Saring
hasil gilingan tersebut untuk mendapatkan air kedelai yang berwarna putih.
d) Kemudian
tambahkan gula pasir, daun pandan, dan garam pada air kedelai tersebut. Bubuhi sedikit
perasa vanili atau moka, atau perasa lain sesuai selera.
e) Rebus
selama 10-15 menit, jaga selalu supaya tidak meluap.
f) Setelah
dingin saring menggunakan saringan, lalu kemas sesuai dengan kebutuhan.
D. STRATEGI
PEMASARAN
Salah
satu strategi pemasaran adalah mempromosikan manfaat yang terkandung dalam susu
kedelai. Karena faktanya, masih banyak orang yang belum mengerti keunggulan
susu kedelai. Banyak orang yang masih beranggapan bahwa susu hewani lebih baik
daripada susu kedelai.
Selanjutnya
promosi offline dengan menyebarkan brosur atau poster untuk mengenalkan susu
kedelai yang di produksi. Bisa juga merekrut reseller atau melakukan penjualan
langsung. Promo dapat memberikan reward tertentu kepada konsumen, misal beli 5
gratis 1, atau buat program berlangganan, pembayaran dimuka untuk berlangganan
1 munggu akan mendapatkan harga khusus.
Disamping
promosi offline, kembangkan juga peluang usaha susu kedelai dengan promosi
online dengan menggunakam media sosial. Bisa juga membuat website untuk usaha. Kombinasikan
promosi offline dengan online untuk hasil yang maksimal.
E. ANALISA
USAHA SUSU KEDELAI
Berikut ini analisa usaha susu kedelai
yang meliputi modal usaha, biaya operasional, dan proyeksi keuntungan yang
bakal diperoleh
1. Modal
Usaha
Blender
|
Rp. 500.000
|
Saringan dan Baskom
|
Rp. 50.000
|
Total
|
Rp. 550.000
|
2. Biaya
Operasional
Kedelai 1 Kg
|
Rp. 12.000
|
Gula Pasir 1 Kg
|
Rp. 13.000
|
Esense + Plastik
Kemasan
|
Rp. 5.000
|
Total
|
Rp. 30.000
|
3. Proyeksi
Keuntungan
Omset
Per hari 1 Kg kedelai, atau
sama dengan 15 Lt susu kedelai.
Harga susu kedelai Rp. 1.000 per 200 Ml,
sehingga untuk 15 Lt akan diperoleh Rp. 75.000
Profit
Omset dikurang biaya =
Rp. 75.000 – Rp. 30.000 = Rp. 45.000
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Belajar
mengenai Agribisnis termasuk penting dalam membuka bisnis kecil atau besar. Banyak
orang yang berwirausaha tetapi gagal dikarenakan tidak mempelajari dasar-dasar
berbisnis. Oleh karena itu, belajarlah walaupun sedikit tentang bisnis-bisnis
yang mudah dan simple. Karena apa yang kita pelajari akan menjadi ilmu di masa
yang akan datang.
BAB
IV
REFERENSI