Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Minggu, 29 Oktober 2017

AGROBISNIS

TUGAS PENGANTAR BISNIS 
AGROBISNIS
USAHA SUSU KEDELAI




NAMA : OKTAVIA PUTRI AGUSTINUS
KELAS : 1EB09
NPM : 24217653
JURUSAN : AKUNTANSI
FAKULTAS : EKONOMI
TAHUN : 2017





BAB 1
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Mendengar kata agrobisnis, mungkin banyak orang yang tidak mengetahui apa itu agrobisnis. Kata agrobisnis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008) bermakna ‘usaha yang berhubungan dengan (tanah) pertanian’. 

B.     RUMUSAN MASALAH
Dalam artikel ini saya akan membahas :
1.    Pengertian agrobisnis
2.    Teknik budidaya kedelai
3.    Usaha pembuatan susu kedelai
4.    Strategi pemasaran susu kedelai
5.    Rincian keuangan

C.     TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui pengertian agrobisnis, teknik budidaya kedelai, usaha tempe, strategi pemasaran, dan rincian keuangan



BAB 2
ISI
A.    PENGERTIAN
Pengertian agrobisnis dengan agribisnis sebenarnya sama. Tetapi bahasa yang baku menurut KKBI adalah agrobisnis. Agribisinis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan “hulu” dan “hilir” mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food suppy chain). Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandangan ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses penglohan, hingga tahap pemasaran. Dalam konteks manajemen agribisnis di dalam dunia akademik, setiap elemen dalam produksi dan distribusi pertanian dapat dijelaskan sebagai aktivitas agribisnis. Namun istilah “agribisnis” di masyarakat umum seringkali ditekankan pada ketergantungan berbagai sektor ini dalam rantai produksi.Istilah “agribisnis” diserap dari bahasa inggris : agribusiness, yang merupakan lakuran  dari agriculture (pertanian) dan business (bisnis). Dalam bahasa indonesia dikenal pula varian yang baku menurut KBBI, agrobisnis

B.     TEKNIK BUDIDAYA KEDELAI

Menanam kedelai jangan dianggap mudah. Syarat tumbuh tanaman kedelai sangat cocok ditanam di lahan terbuka di daerah berhawa panas. Di Indonesia, tanaman kedelai dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah sampai daerah dengan ketinggian 1.200 m dpl. Suhu optimal bagi pertumbuhan tanaman kedelai sekitar 25°C hingga 30°, curah hujan berkisar antara 150 mm – 200 mm/bulan dengan lama penyinaran matahari 12 jam/hari, dan kelembapan rata-rata (RH) 65%. pH bagi pertumbuhan kedelai dan bakteri Rhizobium adalah 6,0 – 6,8. Jika pH tanah kurang dari 6,0, Untuk menaikkan pH, dilakukan pengapuran misalnya dengan Kalsit, Dolomit,  atau kapur bakar. Pemberian kapur dilakukan sekitar 2 hingga 4 minggu sebelum tanam bersamaan dengan pengolahan lahan.
Tata cara/aturan dalam menanam kedelai yaitu :
1.      Pemilihan Benih

Kualitas benih sangat menentukan kualitas kedelai pula. Oleh karena itu, agar dapat memberikan hasil yang memuaskan, harus dipilih varietas kedelai yang sesuai dengan kebutuhan, mampu beradaptasi dengan kondisi lahan tanam, dan memenuhi standar mutu benih yang baik.
2.      Lahan Tanam

Tanaman kedelai biasanya ditanam pada tanah kering (tegalan) atau persawahan. Pengolahan tanah bagi penanaman kedelai di lahan kering sebaiknya dilakukan pada akhir musim kemarau, sedangkan pada lahan sawah umumnya dilakukan pada musim kemarau.
Persiapan lahan penanaman kedelai di areal persawahan dapat dilakukan secara sederhana. Mula-mula jerami padi yang tersisa dibersihkan, kemudian dikumpulkan, dan dibiarkan mengering. Selanjutnya, dibuat petak- petak penanaman dengan lebar 3 m hingga 10 m dengan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan. Di antara petak penanaman dibuat saluran drainase selebar 25 cm – 30 cm, dengan kedalaman 30 cm. Setelah didiamkan selamn 7-10 hari, tanah siap ditanami.
Jika areal penanaman kedelai yang digunakan berupa lahan kering atau tegalan, sebaiknya dilakukan pengolahan tanah terlebih dahulu. Tanah dicangkul atau dibajak sedalam 15 cm – 20 cm. Di sekeliling lahan dibuat parit selebar 40 cm dengan kedalaman 30 cm. Selanjutnya, dibuat petakan- petakan dengan panjang antara 10 cm – 15 cm, lebar antara 3 cm – 10 cm, dan tinggi 20 cm – 30 cm. Antara petakan yang satu dengan petakan yang lain (kanan dan kiri) dibuat parit selebar dan sedalam 25 cm. Antara petakan satu dengan petakan lainnya dibuat parit selebar 30 cm dengan kedalaman 25 cm. Selanjutnya, lahan siap ditanami benih.
Sebelum dilakukan kegiatan penanaman, terlebih dulu diberi pupuk dasar. Pupuk yang digunakan berupa TSP sebanyak 75 kg – 200 kg/hektar, KCl 50 kg – 100 kg/hektar, dan Urea 50 kg/hektar. Dosis pupuk disesuaikan dengan anjuran. Pupuk disebarkan secara merata di lahan, atau dimasukkan ke dalam lubang di sisi kanan dan kiri lubang tanam sedalam 5 cm.
3.      Penanaman
 

Pada penanaman kedelai, biji atau benih ditanam secara langsung. Lubang tanam dibuat dengan tugal sedalam 3 cm hingga 4 cm dengan jarak tanam sesuai dengan kondisi lahan. Dalam tiap lubang tanam dimasukkan 2 hingga 3 butir benih, kemudian ditutup dengan tanah tipis.
4.      Perawatan atau Pemeliharaan
a)      Pemasangan Mulsa

Untuk  mengurangi penguapan tanah pada lahan tanam dapat dilalukan pemasangan  mulsa berupa jerami kering. Mulsa ditebarkan di antara barisan tempat penanaman benih dengan ketebalan antara 3 cm hingga 5 cm.
b)      Penyulaman

Penyulaman perlu dilakukan yaitu pada 1 minggu setelah penanaman, tujuan penyulaman yaitu untuk mengganti benih kedelai yang mati atau tidak tumbuh. Penyulaman dilakukan jangan sampai terlambat karena dapat mengakibatkan tingkat pertumbuhan tanaman  jauh berbeda.
c)      Pengairan

Pengairan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Tanaman kedelai sangat memerlukan air saat perkecambahan (0 hingga 5 hari setelah tanam), stadium awal vegetatif (15 hingga 20 hari), masa pembungaan dan pembentukan biji (35 -hingga 65 hari).  Pengairan dilakukan jangan sampai tanah terlalu becek atau bahkan kekeringan
d)     Penyiangan dan Penggemburan

Penyiangan dilakukan pada saat tanaman berumur sekitar  20 – 30 hari setelah tanam. Penyiangan pertama dilakukan bersamaan dengan pemupukan susulan. Penyiangan kedua dilakukan setelah tanaman selesai berbunga. Selain itu, lakukan pula penggemburan tanah. Penggemburan dilakukan secara hati-hati agar tidak mernsak akaran tanaman.
e)      Pemupukan Susulan

Pemberian pupuk susulan dilakukan saat tanaman berumur 20 hingga 30 hari setelah tanam. Pemberian pupuk susulan hanya dilakukan pada tanah yang kurang subur saja. Pupuk yang digunakan berupa Urea dengan dosis 50 kg/hektar, selanjutnya ditutup dengan tanah dan meningkatkan hasil produksi kedelai, dapat digunakan pula ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) dan PPC (Pupuk Pelengkap Cair), dosis yang digunakan sesuaikan dengan dosis anjuran.
f)       Hama dan Penyakit

Hama yang sering menyerang tanaman kedelai adalah Ulat jengkal, Ulat polong, Ulat grayak, Ulat penggulung daun, Kepik hijau, Kepik polong, Lalat kacang, lalat pucuk, Kumbang tanah merah dan kuning, serta Hama gudang. Sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman kedelai adalah penyait sapu, kerdil, karat daun, serta busuk rhizoctonia.
5.      Panen Kedelai

Pemanenan kedelai ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu varietas dan ketinggian tempat penanaman. Pada daerah dataran tinggi, kedelai siap panen sekitar 10-20 hari dibandingkan di daerah dataran rendah. Ciri-ciri umum tanaman kedelai siap panen adalah sebagai berikut.
a)       Polong berwarna kuning kecokelatan secara merata
b)       Daun sudah banyak yang kering dan rontok.
c)       Batang sudah mengering.
Setelah dilakukan pemanenan, dilakukan pengumpulan hasil dan pemilihan polong berdasarkan tingkat kemasakannya. Selanjutnya, polong diangkut ke tempat pengeringan. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan bantuan panas matahari.

C.                 USAHA SUSU KEDELAI

            Setelah membahas tentang budidaya kedelai, kedelai ini juga bisa diolah bermacam-macam, salah satunya adalah susu kedelai, susu kedelai juga merupakan usaha agribisnis yang menguntungkan dan mudah dicari di pasar tradisional. Cara membuatnya yaitu :
1.      Peralatan
a)      Blender
b)      Saringan dan Baskom
c)      Plastik Kemasan
2.      Bahan
a)      Kacang Kedelai 1 Kg
b)      Gula Pasir 1 Kg
c)      Air Matang 5 Lt
d)     Garam Secukupnya
e)      Daun Pandan 10 Lembar ( fungsinya untuk menghilangkan bau langu )
f)       Perasa Sesuai Selera
3.      Cara Membuat
a)      Rendam kedelai dengan air hangat selama 1 malam. Setelah mekar, cuci bersih dan buang kulitnya.
b)      Selanjutnya giling biji kedelai dengan blender.
c)      Saring hasil gilingan tersebut untuk mendapatkan air kedelai yang berwarna putih.
d)     Kemudian tambahkan gula pasir, daun pandan, dan garam pada air kedelai tersebut. Bubuhi sedikit perasa vanili atau moka, atau perasa lain sesuai selera.
e)      Rebus selama 10-15 menit, jaga selalu supaya tidak meluap.
f)       Setelah dingin saring menggunakan saringan, lalu kemas sesuai dengan kebutuhan.
D.    STRATEGI PEMASARAN
Salah satu strategi pemasaran adalah mempromosikan manfaat yang terkandung dalam susu kedelai. Karena faktanya, masih banyak orang yang belum mengerti keunggulan susu kedelai. Banyak orang yang masih beranggapan bahwa susu hewani lebih baik daripada susu kedelai.
Selanjutnya promosi offline dengan menyebarkan brosur atau poster untuk mengenalkan susu kedelai yang di produksi. Bisa juga merekrut reseller atau melakukan penjualan langsung. Promo dapat memberikan reward tertentu kepada konsumen, misal beli 5 gratis 1, atau buat program berlangganan, pembayaran dimuka untuk berlangganan 1 munggu akan mendapatkan harga khusus.
Disamping promosi offline, kembangkan juga peluang usaha susu kedelai dengan promosi online dengan menggunakam media sosial. Bisa juga membuat website untuk usaha. Kombinasikan promosi offline dengan online untuk hasil yang maksimal.
E.     ANALISA USAHA SUSU KEDELAI
Berikut ini analisa usaha susu kedelai yang meliputi modal usaha, biaya operasional, dan proyeksi keuntungan yang bakal diperoleh
1.      Modal Usaha
Blender
Rp. 500.000
Saringan dan Baskom
Rp. 50.000
Total
Rp. 550.000

2.      Biaya Operasional
Kedelai 1 Kg
Rp. 12.000
Gula Pasir 1 Kg
Rp. 13.000
Esense + Plastik Kemasan
Rp. 5.000
Total
Rp. 30.000

3.      Proyeksi Keuntungan
Omset
Per hari 1 Kg kedelai, atau sama dengan 15 Lt susu kedelai.
Harga susu kedelai Rp. 1.000 per 200 Ml, sehingga untuk 15 Lt akan diperoleh Rp. 75.000
Profit
Omset dikurang biaya = Rp. 75.000 – Rp. 30.000 = Rp. 45.000




BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Belajar mengenai Agribisnis termasuk penting dalam membuka bisnis kecil atau besar. Banyak orang yang berwirausaha tetapi gagal dikarenakan tidak mempelajari dasar-dasar berbisnis. Oleh karena itu, belajarlah walaupun sedikit tentang bisnis-bisnis yang mudah dan simple. Karena apa yang kita pelajari akan menjadi ilmu di masa yang akan datang.




BAB IV
REFERENSI