KOPERASIKU SAYANG KOPERASIKU MALANG
Seiring
berkembangnya jaman, bentuk kepedulian masyarakat akan koperasi di Indonesia
semakin menurun. Cita-cita untuk menjadikan koperasi sebagai
perekonomian Indonesia, agaknya semakin jauh panggang dari api. Justru yang
lebih sering terdengar datang dari berbagai pelosok negeri, kegagalan demi
kegagalan yang terjadi pada koperasi. Meski pemerintah memiliki kementerian
yang menangani koperasi, namun kemauan pemerintah membangun koperasi belum
sepenuh hati. Pemerintah harus sepenuh hati dalam memajukan koperasi diIndonesia, jangan
ada kata setengah hati, terutama kepada menteri UKM ( Usaha Kecil Menengah ).
Dan tentunya masyarakat juga harus mendukung sepenuh hati kebijakan pemerintah,
agar tujuan koperasi bisa terwujud.
Kemungkinan
besar nasib koperasi yang kurangnya regulasi pemerintah dalam menangani
perkembangan pasar modern atau kurangnya pemahaman ilmu ekonomi koperasi pada
masyarakat. Karena koperasi memiliki poin penting yaitu anggota harus
berkontribusi penuh karena akan mendapatkan keuntungan sesuai jasa yang telah
diberikan, akan tetapi masyarakat lebih memikirkan keuntungan yang cepat tanpa
ada kerja keras yang tinggi. Serta persoalan manajemen keuangan yang kurang
profesional sehingga menghambat kinerja koperasi.
Kebiasaan masyarakat Indonesia
yang tidak mau repot berorganisasi dan mencoba menjalankan usaha sendiri,
mereka hanya ingin instant yang hanya dengan mengeluarkan modal bisa
mendapatkan keuntungan yang besar tanpa ikut berpartisipasi dalam kegiatan
tersebut juga termasuk salah satu penyebab bisa jatuhnya koperasi Indonesia. Banyak anak-anak muda (masyarakat) tidak tahu apa itu
koperasi, kebanyakan anak muda hanya sering mendengar apa yang namanya
koperasi, tetapi tidak tahu apa bentuk wujud, kegunannya, manfaatnya dari
koperasi itu sendiri. Tujuan yang ditetapkan oleh Pendiri koperasi pada awal
abad 19 ternyata dimata umum hanyalah sebatas kata-kata. Karena banyak sekali
koperasi yang kekurangan modal, kejadian ini diakibatkan karena koperasi
kekurangan anggota, sebagian masyarakat menganggap bahwa koperasi itu sudah
ketinggalan jaman.
Tidak dapat
dipungkiri bahwa pemerintah juga patut disalahkan dengan nasib koperasi saat
ini karena pemerintah kurang memberikan stimulan atau pemberian dana. Jadi
mengakibatkan perputaran uang menjadi tersendat dan mengakibatkan kegiatan
koperasi pun kurang optimal dan bahkan gulung tikar. Tetapi dari sisi masyarakat
pun seharusnya ikut berperan dalam memajukan koperasi di Indonesia, karena
koperasi itu bersifat kekeluargaan dan anggotanya pun bisa dikatakan sebagai
pemilik.
Faktor lain yang mengakibatkan koperasi sulit maju di Indonesia adalah
koperasi hanya akan berhasil jika manajemennya bersifat
terbuka/transparan dan benar-benar partisipatif. Artinya dengan keterbukaan
manajemen terhadap anggota sehingga menumbuhkan rasa percaya terhadap koperasi
jadi tidak hanya menjadi anggota sementara saja. Gambaran koperasi sebagai
ekonomi kurang berkelas menjadi bahan pertimbangan masyarakat Indonesia padahal
yang sesungguhnya pendapat tersebut tidak benar. Sehingga menjadi salah satu
penghambat dalam pengembangan koperasi menjadi unit ekonomi yang lebih besar,
maju dan memiliki daya saing dengan perusahaan-perusahaan yang besar.
Menurut pandangan saya yang harus dirubah
yaitu dengan meningkatkan pendidikan dan tekhnologi dengan cara memberikann
penyuluhan kepada generasi muda yang akan memajukan koperasi. Selain itu juga
SDM atau sumber daya manusia yang tinggi, misalnya dengan merekrut
pekerja-pekerja Indonesia yang berkualitas dan berpendidikan. Bukan hanya dari
sisi eksternal saja tetapi juga dari segi internalnya yaitu anggotanya yang
harus bersikap transparan agar tidak terjadi penyelewengan dana dan pemanfaatan
koperasi untuk kepentingan pribadi.
Selain masalah pengelolaan dan
pertumbuhan koperasi yang patut dilihat lagi adalah manajemen pelaksanaan
koperasi itu sendiri yaitu adalah kurangnya anggota koperasi yang cukup
berpengalaman dalam melakukan pengelolaan koperasi tersebut, karena anggota
aktif akan memberikan dampak yang positif pada suatu koperasi. Masalah koperasi
yang lain juga adalah masalah modal yang sulit didapat. Selain itu permasalahan
koperasi yang perlu dilihat lebih lanjut adalah banyaknya pesaing dengan usaha
yang sejenis. Pesaing merupakan hal yang tidak dapat dielakkan lagi, tetapi
kita harus mengetahui bagaimana menyikapinya. Bila kita tidak peka terhadap
lingkungan (pesaing) maka mau tidak mau kita akan tersingkir. Bila kita tahu
bagaimana menyikapinya maka koperasi akan survive dan dapat berkembang.
Untuk membangun sebuah koperasi yang sukses, diperlukan perjuangan yang
sangat berat. Semuanya harus dimulai dari nol. Koperasi harus memiliki
anggota-anggota yang loyal, sang pendiri koperasi harus berjuang mati-matian
mencari siapa saja kira-kira rekan yang mau ikut berpartisipasi dalam
mengembangkan koperasinya. Mungkin banyak orang kota yang berfikiran bahwa
koperasi hanyalah sebuah lembaga yang tidak ada apa-apanya. Kalian hanya perlu
menanamkan modal sepersekian rupiah, mengisi beberapa form data dan membayar
iuran per periode tertentu guna kelancaran kegiatan operasional koperasi lalu
bebas meminjam uang seenaknya. Pada kenyataannya tidak sesimple itu.
Masalah ini adalah
sebagai pacuan buat para generasi muda penerus bangsa agar berperan aktif dalam
perkembangan perkoperasian di Indonesia. Sebenarnya
kalau kita sebagai manusia mau berfikir cerdas, pemerintah akan mendukung
keberadaan koperasi, partai politik dan investor juga mau ikut mendanai
koperasi. Masyarakat harus melihat potensi yang dimiliki koperasi, sebenarnya
tujuan koperasi ini sangat menguntungkan bagi kita semua, agar tujuan koperasi
bisa terwujud, seluruh masyarakat Indonesia harus bersatu untuk mewujudkan
tujuan koperasi, dengan cara masyarakat menjadi anggota koperasi, dan jika
sudah menjadi anggota koperasi, kita harus tetap sadar untuk membayar iuran
wajib, niscahya koperasi diIndonesia akan maju, dengan modal yang sangat
berlimpah, dan partai politik dan investor akan melakukan penanaman modal
dikoperasi, dan kesejahteraan Indonesia akan meningkat.
Refferensi:
http://bayuwsetyadi.blogspot.com/2016/11/koperasi-ku-sayang-koperasi-kumalang.html